Tapaktuan – Pernyataan Bakal Calon Wakil Bupati Aceh Selatan Akmal AH dalam pertemuan dengan masyarakat beberapa titik di Labuhan Haji dinilai tidak logis dan cenderung pembohongan publik.
Sebagaimana video yang beredar di media sosial, dalam pertemuannya dengan masyarakat Labuhan Haji, Selasa 18 September 2024 Akmal AH mengaku selama dirinya sekitar 3(tiga) tahun menjabat sebagai kepala dinas pendidikan Aceh Selatan, dirinya telah membangun sebanyak 800 unit sekolah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pernyataan ini jelas-jelas tidak logis dan cenderung pembohongan publik, karena berdasarkan data pokok pendidikan (dapodik) kemendikbudristek bahwa total satuan pendidikan satuan pendidikan aktif di Aceh Selatan hingga 10 September 2024 hanya sebanyak 796 satuan pendidikan. Sementara, jika dilihat jumlah sekolah, maka berdasarkan data total sekolah di Aceh Selatan hanya berjumlah 704 sekolah yang terdiri dari 340 unit sekolah negeri dan 364 unit sekolah swasta,” ungkap Koordinator Gerakan Pemuda Negeri Pala (GerPALA) Fadhli Irman, Rabu 18 September 2024.
Dia menambahkan, dari total 704 sekolah atau total 796 satuan pendidikan di Aceh Selatan tersebut, jika kita lihat Dapodik terbaru maka 48 sekolah merupakan SMA sederajat dan 12 sekolah merupakan SMK sederajat yang merupakan tanggung jawab pemerintah Provinsi Aceh bukan kabupaten/kota.
Belum lagi, kata Irman, jika kita lihat dari 242 SD sederajat dan 92 SMP sederajat di Aceh Selatan tersebut juga sudah include Madrasah Ibtidaiyah(MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang notabenenya tanggung jawab kementerian agama bukan pemerintah kabupaten.
“Jadi dari mana data 800 unit sekolah yang katanya telah dibangun oleh Akmal AH saat menjabat Disdik Aceh Selatan tersebut, padahal jumlah sekolah yang menjadi tanggung jawab pemkab saja tidak sampai 800 sekolah saat ini. Bukankah ini namanya bentuk pembohongan publik, sungguh memalukan. Mana mungkin seorang mantan Kadisdik tidak tahu data jumlah sekolah, atau jangan-jangan selama menjabat tiga tahun beliau memang tidak paham persoalan pendidikan, sehingga pendidikan di Aceh Selatan tak ada kemajuan yang berarti,” katanya.
Irman melanjutkan, selama sebelum Akmal AH menjabat sejak adanya berdirinya Aceh Selatan sudah banyak Kepala Dinas Pendidikan lainnya yang sudah membangun sekolah, sehingga dari total sekolah yang menjadi tanggung jawab Pemkab tersebut tidak sedikit pula yang sudah dibangun oleh Kadisdik sebelum Akmal AH menjabat. Apalagi khabarnya, selama Akmal AH menjabat jumlah dana alokasi pendidikan (DAK) bidang pendidikan juga mengalami penurunan, sehingga tentunya mengurangi jumlah pembangunan infrastruktur sekolah.
“Kami sarankan kepada bakal calon Bupati atau wakil Bupati Aceh Selatan yang telah pernah menjabat jabatan publik agar menyampaikan pernyataan yang jujur kepada masyarakat. Jangan sampai karena ambisi untuk suatu jabatan justru melakukan penipuan kepada rakyat akan capaian dan kinerjanya ketika menjabat,” pungkasnya.(Ril)