[Lhokseumawe, 11 Juni 2024] – Di tengah maraknya isu dan polemik yang terjadi di perguruan tinggi Indonesia tahun 2024, kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu kampus tampaknya mengalami penurunan.
Hal ini dikhawatirkan dapat menghambat peran mahasiswa sebagai agen perubahan dan kontrol sosial.
Salah satu contoh nyata adalah situasi sulit yang dihadapi calon mahasiswa baru dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri (PTN) akibat keterbatasan biaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kondisi ini seharusnya menggugah kepedulian dan empati mahasiswa sebagai bagian dari trifungsi mereka.
Menurut Andika Pranata Ginting, kader PMII Universitas Malikussaleh, “salah satu faktor yang menyebabkan kurangnya kepedulian mahasiswa adalah minimnya ruang diskusi publik antar mahasiswa.
Hal ini menyebabkan apatisme dan tumpulnya pemikiran kritis terhadap isu-isu kampus.”
Sahabat Jagad Raya Tambunan, kader PMII Universitas Malikussaleh lainnya, menambahkan bahwa “organisasi internal kampus yang seharusnya menjadi wadah diskusi dan pengembangan pemikiran kritis, justru lebih fokus pada kegiatan seremonial.”
Menyikapi situasi ini, PMII komisariat Universitas Malikussaleh menyerukan kepada pihak kampus dan organisasi internal untuk meningkatkan ruang diskusi dan dialog antar mahasiswa untuk membahas isu-isu kampus dan sekitarnya.
Membangun budaya kritis dan peduli di kalangan mahasiswa melalui berbagai kegiatan dan edukasi.
Memaksimalkan peran organisasi internal sebagai wadah pengembangan pemikiran dan kepedulian mahasiswa.
PMII percaya bahwa dengan meningkatkan kepedulian dan pemikiran kritis, mahasiswa dapat berperan aktif dalam memajukan kampus dan mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
Kontak Media:
Andika Pranata Ginting
081320503875