Samarinda | Dalam rangka mendukung arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk menciptakan lingkungan bebas narkoba, Lapas Narkotika Samarinda kembali menggelar penggeledahan kamar hunian dan tes urine bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) serta pegawai, Rabu (13/11).
Kegiatan yang bertempat di Lapas Narkotika Samarinda ini diawali dengan apel bersama yang diikuti oleh seluruh pegawai Lapas, Tim SatopsPatnal Kanwil Kemenkumham Kaltim, serta Aparat Penegak Hukum (APH) dari TNI, Polri, dan BNN.
Apel dipimpin langsung oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kemenkumham Kaltim, Endang Lintang Hardiman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam amanatnya, Kadivpas Kemenkumham Kaltim mengapresiasi kinerja Kalapas Narkotika Samarinda, Theo Adrianus, dan jajarannya yang berhasil menjaga integritas, disiplin, dan tanggung jawab dalam mewujudkan Lapas Bersinar (Bersih Narkoba).
Penghargaan ini didasarkan pada hasil beberapa razia gabungan dan tes urine yang menunjukkan bahwa WBP terbebas dari barang terlarang serta dinyatakan negatif narkoba.
Setelah apel, kegiatan dilanjutkan dengan penggeledahan kamar blok hunian WBP secara kolaboratif bersama APH, TNI, Polri, dan BNN. Dalam penggeledahan ini, tidak ditemukan barang-barang terlarang.
Kemudian, dilakukan tes urine dengan pengawasan langsung dari TNI, Polri, dan BNN, yang melibatkan 189 WBP dan 11 petugas Lapas Narkotika Samarinda, di mana seluruhnya dinyatakan negatif narkoba.
Sebagai pilot project untuk Lapas/Rutan bebas narkoba, Lapas Narkotika Samarinda di bawah kepemimpinan Theo Adrianus terus mengadakan razia dan tes urine sebagai langkah konkret dalam memberantas peredaran narkoba serta menjaga keamanan dan ketertiban.
Dukungan dari berbagai instansi, seperti TNI, Polri, dan BNN, menunjukkan komitmen bersama untuk memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba, baik di dalam maupun di luar lapas.
Theo Adrianus menyampaikan, “Sebagai bagian dari komitmen kami untuk menciptakan lapas yang bersih dan bebas dari narkoba, sinergi yang solid antara Lapas Narkotika Samarinda, TNI, Polri, BNN, dan seluruh aparat penegak hukum lainnya merupakan kunci keberhasilan dalam menjalankan program ini.
Ke depannya, kami berharap agar Lapas Narkotika Samarinda bukan hanya menjadi tempat pemasyarakatan, tetapi juga pusat pembinaan yang mampu mengembalikan WBP menjadi pribadi yang lebih baik, siap kembali ke masyarakat dengan niat dan tekad yang baru,” ungkapnya.(AVID/rel)