Masa Amiruddin Menjabat PJ Walikota,Tenaga Keberhasilan Tak di Bayar Layak

PORTAL PASEE BANDA ACEH

- Redaksi

Sabtu, 8 Juni 2024 - 08:29 WIB

5041 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh– Kepemimpinan Penjabat (PJ) Walikota Banda Aceh, Amiruddin, menuai berbagai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Salah satu isu yang paling mencuat adalah kebijakan Amiruddin yang dianggap “menyunat” hak-hak rakyat, termasuk tenaga kerja yang kini tidak dibayar sesuai dengan Upah Minimum Kota (UMK). Hal ini menjadi sorotan utama dalam beberapa waktu terakhir, memicu kritik dari berbagai pihak.

Banyak masyarakat menilai bahwa Amiruddin telah gagal dalam memenuhi hak-hak masyarakat kecil. Berbagai bantuan dan tunjangan yang selama ini diandalkan oleh warga, seperti tunjangan kematian, bantuan melahirkan, serta bantuan bagi kalangan disabilitas, kini tidak lagi tersedia. Program-program ini sangat penting bagi kesejahteraan masyarakat Banda Aceh, dan ketiadaannya dirasakan sangat merugikan.

“Selama Pak Amiruddin menjabat sebagai PJ Walikota, tunjangan kematian, bantuan melahirkan, bantuan untuk kalangan disabilitas, bantuan rumah duafa, dan bantuan untuk pedagang kecil sudah tidak ada lagi,” ungkap seorang sumber dari media lokal. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat, yang merasa hak-hak mereka tidak dihargai dan dipenuhi oleh pemerintah kota.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kebijakan penggusuran pedagang kaki lima (PKL) di belakang Masjid Raya Jalan Pante Kulu juga menjadi salah satu isu yang mendapat sorotan tajam. Penggusuran ini dinilai tidak pro terhadap kemanusiaan dan semakin memperburuk kondisi ekonomi masyarakat kecil yang mengandalkan usaha kecil untuk hidup sehari-hari. Banyak yang merasa bahwa kebijakan ini dilakukan tanpa mempertimbangkan dampak sosial yang ditimbulkan.

Selain itu, kritik juga datang terkait pemotongan berbagai tunjangan dan bantuan yang sangat diperlukan oleh masyarakat kecil. Misalnya, tunjangan kematian yang sebelumnya membantu keluarga yang berduka untuk mengurangi beban biaya pemakaman kini ditiadakan. Begitu juga dengan bantuan melahirkan yang membantu ibu-ibu dalam proses persalinan, serta bantuan untuk disabilitas yang sangat krusial untuk membantu mereka menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih layak.

Program bantuan rumah duafa yang bertujuan untuk membantu keluarga kurang mampu mendapatkan tempat tinggal yang layak juga tidak lagi berjalan di masa kepemimpinan Amiruddin. Padahal, program ini sangat dibutuhkan oleh banyak keluarga miskin di Banda Aceh. Tanpa bantuan tersebut, banyak keluarga yang kini harus berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Bantuan untuk pedagang kecil yang sebelumnya membantu mereka untuk mengembangkan usaha kini juga tidak ada lagi. Bantuan ini sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan membantu masyarakat kecil untuk mandiri secara ekonomi. Dengan dihilangkannya bantuan tersebut, banyak pedagang kecil yang kini kesulitan untuk mempertahankan usaha mereka.

Tidak hanya itu, berbagai program bantuan sosial lainnya yang dulu rutin diberikan kepada masyarakat kini ditiadakan, membuat banyak warga merasa diabaikan dan tidak diperhatikan oleh pemerintah kota. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang komitmen Amiruddin dalam memimpin dan melayani masyarakat Banda Aceh.

Dalam menghadapi kritik ini, Amiruddin diharapkan dapat memberikan penjelasan yang transparan dan mencari solusi untuk mengembalikan hak-hak masyarakat yang telah hilang. Masyarakat berharap ada perubahan kebijakan yang lebih berpihak pada rakyat kecil dan memberikan keadilan bagi semua warga Banda Aceh. Ke depan, diharapkan ada langkah-langkah konkret dari pemerintah kota untuk memperbaiki kondisi ini dan memastikan kesejahteraan masyarakat terjaga.

Berita Terkait

Dandim 0113/ Gayo Lues Gelar Upacara Koorp Raport Personel Baru Di Lapangan Makodim 0113/ Gayo Lues
Ketika Rakyat Mengunggat Hak Atas Kekayaan Alam Aceh
Mengenal sosok Hamzah Sulaiman dari Perspektif Anak Muda, dalam Pilkada Aceh Singkil 2024
Pemimpin Aceh Timur yang Berhati Mulia Dengan Hati yang Ikhlas
Ingin Majukan Ekonomi Aceh Selatan, H Mirwan Maju Calon Bupati Lewat Partai Gerindra
Darni M. Daud Daftar Ke Gerindra, Ingin Dapatkan Restu dari Prabowo Maju Gubernur Aceh
UKT GAGAL NAIK MAHASISWA GAGAL PANIK
Amiruddin Dinilai Tak Layak Pimpin Kota, DPRK Banda Aceh Tidak Usul Perpanjangan

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 21:24 WIB

Utusan Prabowo Bahas Otsus dan Keamanan Pilkada dengan Wali Nanggroe

Selasa, 19 November 2024 - 16:52 WIB

Dianggap Cagub Bustami Curang, Debat Ketiga Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Dihentikan Sementara

Rabu, 6 November 2024 - 09:33 WIB

Dukungan Terhadap OM BUS Terus Mengalir, Masyarakat Bireuen di Banda Aceh Nyatakan Sikap

Kamis, 10 Oktober 2024 - 02:29 WIB

Dek Fadh Dianugerahi Siwah Pusaka Keturunan Raja Aceh

Kamis, 10 Oktober 2024 - 02:06 WIB

Soal Adanya Pelanggaran di Pilkada, Polisi Diminta Ambil Langkah Tegas

Kamis, 10 Oktober 2024 - 01:57 WIB

Rakyat Aceh Bertanya, Apa Yang Sudah Dilakukan Bustami Hamzah Saat Menjadi Pj Gubernur Aceh?

Kamis, 10 Oktober 2024 - 01:49 WIB

Di Aceh Masih Malem – Dek Fad di Depan, Bukan Calon Sebelah…

Minggu, 6 Oktober 2024 - 18:12 WIB

Marlina Usman Bantu Pulangkan Jenazah Warga Aceh dari Malaysia

Berita Terbaru