Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., M.H.
✓PORTALPASEE | SETJEN DPKN, JAKARTA – Masalah yang dihadapi bersama saat ini adalah semakin berkurangnya jumlah pohon. Lahan semakin kosong akibat pertambangan, tanah longsor, dan tata kelola pertanian yang tidak terencana dengan pembukaan sawah baru sehingga pohon banyak berkurang. Oleh karena itu kita harus memperbaiki lingkungan Indonesia mulai dari KORPRI. Demikian diungkapkan Ketum KORPRI pada Webinar ke-71 KORPRI Menyapa ASN dengan tema “ASN, Ayo Peduli Perubahan Iklim” secara virtual pada Selasa (23/07/2024).
Menanam pohon merupakan hal yg sangat penting. Sebagai contoh provinsi Sulawesi Selatan membuat Gerakan Menanam sekalian melestarikan lingkungan sehingga sudah jutaan pohon ditanam kembali terutama tanaman yang produktif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Oleh karena itu Zudan mengajak para ASN untuk menanam minimal 1 pohon saja setiap bulan. “Kita buat Gerakan ASN Menanam. Coba hitung apabila setiap ASN menanam 1 pohon tiap bulan maka akan ada 4,4 juta pohon baru dan apabila dikalikan 1 tahun maka akan terkumpul lebih 50 juta pohon baru. Jika pohon itu dirawat dengan baik maka secara perlahan akan memperbaiki iklim. Mari kita canangkan 1 ASN Menanam 1 Pohon. Dari ASN untuk lingkungan Indonesia dan lingkungan Dunia. Ini sangat penting untuk kehidupan kita kedepan.” tegas Pj Gubernur Sulawesi Selatan ini.
Webinar yang rutin diselenggarakan setiap minggu ini, menghadirkan Ketua Umum DP KORPRI Nasional, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH, MH, sebagai Keynote Speech dan Narasumber Ir. Noer Adi Wardojo, M.Sc, CGCAE (Sekretaris Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim PPI Kementerian LHK) dan Dr. A.Fachri Radjab S.Si,M.Si (Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG) serta dimoderatori oleh Andi Mario Mega Buana Putra, S.Tr,M.Si (Duta Korpri 2023 BMKG).
Noer Adi menyampaikan bahwa manusia merupakan bagian dari sebuah ekosistem, dimana sangat erat keterkaitan antara manusia dengan lingkungan hidup di sekitarnya. Hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak dasar manusia, yang telah melekat pada manusia berdasarkan kodratnya.
Hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat tersebut sudah mendapatkan pengaturan, baik tingkat global maupun nasional dalam berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan. Corrective action telah dan akan terus dilakukan oleh Pemerintah dalam upaya pemenuhan Hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai hak asasi. Peran para pihak menjadi kunci dalam pemenuhannya.
Noer Adi mendukung gerakan ASN Menanam. “Maju terus ASN, mari kita bergerak bersama 4,4 juta ASN dengan semangat yang sama guna melindungi bumi kita. Lakukan aksi-aksi perubahan iklim di lingkungan rumah, kantor, dan bersama-sama menggerakkan masyarakat untuk melindungi lingkungan kita.” ujarnya.
Narasumber berikutnya Fachri Radjab selaku Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG menyampaikan Perubahan Iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan, langsung atau tidak langsung, oleh aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara global serta perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu tertentu sesuai Undang-undang nomor 31 Tahun 2009 tentang MKG Pasal 1 no.18.
Selanjutnya bahwa arahan Presiden RI Joko Widodo pada puncak Peringatan Hari Meteorologi Dunia ke 72 tahun 2022 mengingatkan tentang perubahan iklim yang makin mengkhawatirkan. Frekuensi, intensitas dan durasi bencana geohidrometeorologi akan makin meningkat. Daya adaptabilitas tanaman dan produktivitas tanaman semakin menurun dan ini mengancam ketahanan pangan di negara kita. Kapasitas dan ketangguhan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim harus terus ditingkatkan agar masyarakat mampu merespon dengan cepat potensi risiko bencana. Perkuat kolaborasi lintas K/L, swasta, dan berbagai elemen bangsa lainnya dalam adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim.
Sebelum menutup paparannya Fachri menambahkan Perubahan iklim nyata terjadi bukan hoax. Suhu bumi terus meningkat karena adanya pemanasan global. Salah satu dampak dari perubahan iklim adalah kondisi cuaca ekstrem yang terus meningkat dan menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi. Rata-rata suhu sekarang berkisar 27,5 derajat Celcius dengan anomali 0,5 derajat.
“Untuk itu, setiap orang terutama ASN memiliki peran dalam langkah-langkah adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dengan cara-cara sederhana misalnya memakai tumbler menggantikan botol plastik. Mari kita mulai dari hal yang kecil dari diri kita sendiri, lingkungan keluarga dan mulai hari ini juga.“ Ajak Fachri.
Webinar diikuti lebih dari 1.000 partisipan melalui Zoom Meeting dan lebih dari 1200 viewers melalui live streaming di kanal Youtube Dewan Pengurus KORPRI Nasional.
HUMAS SETJEN DPKN
[Timred]